Moral laki-laki

pada suatu hari Seorang pria sedang bermain golf dan kemudian dia
memukul bola masuk ke pepohonan. Dia pergi ke pepohonan tersebut untuk
mencari bola golf dan dia menemukan seekor katak yang terperangkap. Si
katak berkata kepadanya, "kalau kau melepaskan aku dari perangkap ini,
aku akan mengabulkan tiga permintaanmu. ". Si pria membebaskan si
katak. Si katak berkata, "terima kasih,tapi aku lupa mengatakan
kepadamu ada akibat dari permintaan-perminta an tersebut. Apapun yang
kau minta, istrimu akan mendapatkan 10 kali lipatnya". Sang pria, yang
memang punya istri yang menyebalkan, berkata "itu tidak masalah."

Untuk permintaan pertama, dia minta untuk menjadi pria yang paling
tampan di dunia dari seluruh pria di dunia. Si katak
memperingatkannya, "kamu sadar kan kalau permintaan ini juga akan
mengakibatkan istri kamu menjadi orang yang paling cantik diantara
semua wanita di dunia lipat 10. Pria-pria akan mengelilinginya? ". Si
pria berkata, "tidak masalah, karena aku akan menjadi pria tertampan
di dunia, dia dan wanita lain akan memperhatikan aku."

Lalu, JrenG, si pria menjadi pria tertampan di dunia, sementara
istrinya menjadi wanita yang kecantikannya 10 kali lipat.

Untuk permintaan kedua si pria meminta untuk menjadi pria terkaya di
seluruh dunia. Si katak berkata, "itu akan membuat istrimu menjadi
orang paling kaya di dunia. dan kekayaannya 10 kali lipat dari
kekayaanmu.". Si pria berkata, "tidak masalah, karena kami masih suami
istri, miliknya adalah milikku dan milikku adalah miliknya."

Lalu, JrenG, dia menjadi pria terkaya di dunia. Sementara istrinya
mendapatkan kekayaan 10 kali lipatnya.

Si katak bertanya tentang permintaan terkhirnya, dan dia menjawab,
"aku menginginkan serangan jantung ringan."



Moral dari cerita ini: Pria itu pandai, jangan main-main dengan mereka!



Perhatian bagi para pembaca pria: Ini adalah akhir dari lelucon bagi
kalian. Berhentilah membaca sampai di sini dan tetaplah merasa nyaman.

Pada pembaca wanita: Baca terus..









Lalu, DUAGH, si pria terkena serangan jantung ringan, sementara sang
istri terkena serangan jantung yang 10 kali lebih ringan dari
suaminya.

Moral dari cerita: Pria sebenarnya bodoh tapi mereka berpikir kalau
mereka pandai. Biarkan mereka terus berpikir seperti itu.

PS: Kalau kamu pria dan kamu masih membaca sampai sini maka hal ini
hanya membuktikan bahwa pria tidak pernah mendengarkan dan peduli pada
peringatan apapun, terutama "perhatian" diatas!!!

Read More......

Sifat-Sifat Manusia Indonesia

Mochtar Lubis menulis sebuah buku yang berjudul “Manusia Indonesia Sebuah Pertanggung Jawaban” yang kalau tidak salah ditulis tahun 70′an. Namun kalau ditelaah, setelah hampir 30 tahun, apakah sifat-sifat tersebut masih hinggap disebahagian besar masyarakat Indonesia? Satu-satunya sifat yang positif dari orang Indonesia, menurut Mochtar Lubis adalah sifatnya yang ’artistik’.
Ini sifat-sifat manusia Indonesia yang ditulis oleh Mochtar Lubis dalam bukunya “Manusia Indonesia Sebuah Pertanggung Jawaban” yang saya salin dari http://www.ken.web.id/ciri-ciri-manusia-indonesia/:
1. Hipokritis alias munafik. Berpura-pura, lain di muka - lain di belakang, merupakan sebuah ciri utama manusia Indonesia sudah sejak lama, sejak meraka dipaksa oleh kekuatan-kekuatan dari luar untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya dirasakannya atau dipikirkannya ataupun yang sebenarnya dikehendakinya, karena takut akan mendapat ganjaran yang membawa bencana bagi dirinya.

2. Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya,putusannya, kelakuannya, pikirannya, dan sebagainya. “Bukan saya’, adalah kalimat yang cukup populer di mulut manusia Indonesia. Atasan menggeser tanggung jawab tentang suatu kegagalan pada bawahannya, dan bawahannya menggesernya ke yang lebih bawah lagi, dan demikian seterusnya.
3. Berjiwa feodal. Meskipun salah satu tujuan revolusi kemerdekaan Indonesia ialah untuk juga membebaskan manusia Indonesia dari feodalisme, tetapi feodalisme dalam bentuk-bentuk baru makin berkembang dalam diri dan masyarakat manusia Indonesia. Sikap-sikap feodalisme ini dapat kita lihat dalam tatacara upacara resmi kenegaraan, dalam hubungan-hubungan organisasi kepegawaian (umpamanya jelas dicerminkan dalam susunan kepemimpinan organisasi-organisasi isteri pegawai-pegawai negeri dan angkatan bersenjata), dalam pencalonan isteri pembesar negeri dalam daftar pemilihan umum. Isteri Komandan, isteri menteri otomatis jadi ketua, bukan berdasar kecakapan dan bakat leadershipnya, atau pengetahuan dan pengalamannya atau perhatian dan pengabdiannya.

4. Masih percaya takhyul. Dulu, dan sekarang juga, masih ada yang demikian, manusia Indonesia percaya bahwa batu, gunung, pantai, sungai, danau, karang, pohon, patung, bangunan, keris, pisau, pedang, itu punya kekuataan gaib, keramat, dan manusia harus mengatur hubungan khusus dengan ini semua. Kepercayaan serupa ini membawa manusia Indonesia jadi tukang bikin lambang. Kita percaya pada jimat dan jampe. Untuk mengusir hantu kita memasang sajen dan bunga di empat sudut halaman, dan untuk menghindarkan naas atau mengelakkan bala, kita membuat tujuh macam kembang di tengah simpang empat. Kita mengarang mantera. Dengan jimat dan mantera kita merasa yakin telah berbuat yang tegas untuk menjamin keselamatan dan kebahagiaan atau kesehatan kita.
5. Artistik. Karena sifatnya yang memasang roh, sukma, jiwa, tuah dan kekuasaan pada segala benda alam di sekelilingnya, maka manusia Indonesia dekat pada alam. Dia hidup lebih banyak dengan naluri, dengan perasaannya, dengan perasan-perasaan sensuilnya, dan semua ini mengembangkan daya artistik yang besar dalam dirinya yang dituangkan dalam segala rupa ciptaan artistik dan kerajinan yang sangat indah-indah, dan serbaneka macamnya, variasinyam warna-warninya.
6. Watak yang lemah. Karakter kurang kuat. Manusia Indonesia kurang dapat mempertahankan atau memperjuangkan keyakinannya. Dia mudah, apalagi jika dipaksa, dan demi untuk ’survive’ bersedia mengubah keyakinannya. Makanya kita dapat melihat gejala pelacuran intelektuil amat mudah terjadi dengan manusia Indonesia.
7. Tidak hemat, dia bukan “economic animal”. Malahan manusia Indonesia pandai mengeluarkan terlebih dahulu penghasilan yang belum diterimanya, atau yang akan diterimanya, atau yang tidak akan pernah diterimanya. Dia cenderung boros. Dia senang berpakaian bagus, memakai perhiasan, berpesta-pesta. Hari ini ciri manusia Indonesia menjelma dalam membangun rumah mewah, mobil mewah, pesta besar, hanya memakai barang buatan luar negeri, main golf, singkatnya segala apa yang serba mahal.
8. Lebih suka tidak bekerja keras, kecuali kalau terpaksa. Gejalanya hari ini adalah cara-cara banyak orang ingin segera menjadi “miliuner seketika”, seperti orang Amerika membuat instant tea, atau dengan mudah mendapat gelar sarjana sampai memalsukan atau membeli gelar sarjana, supaya segera dapat pangkat, dan dari kedudukan berpangkat cepat bisa menjadi kaya.
9. Manusia Indonesia kini tukang menggerutu tetapi menggerutunya tidak berani secara terbuka, hanya jika dia dalam rumahnya, atau antara kawan-kawannya yang sepaham atau sama perasaan dengan dia.
10. Cepat cemburu dan dengki terhadap orang lain yang dilihatnya lebih dari dia.
11. Manusia Indonesia juga dapat dikatakan manusia sok. Kalau sudah berkuasa mudah mabuk berkuasa. Kalau kaya lalu mabuk harta, jadi rakus.
12. Manusia Indonesia juga manusia tukang tiru. Kepribadian kita sudah terlalu lemah. Kita tiru kulit-kulit luar yang memesonakan kita. Banyak nyang jadi koboi cengeng jika koboi-koboian lagi mode, jadi hipi cengeng jika sedang musim hipi

Read More......